Sabtu, 24 September 2011

Gua dan Bukit Hitam Sendang Ratu Kenya, Wonogiri

Dingin pagi itu begitu menusuk, seperti pagi yang selalu kualami di Wonogiri, kampung halaman Ibuku. Dan hari itu, aku, ibuku serta keponakanku yang sangat pemberani, Titin, berencana pergi ke Sendang Ratu Kenya. Sendang adalah salah satu tempat ziarah umat Katolik yang cukup terkenal, walaupun kesannya religius, Sendang merupakan salah satu tempat wisata yang sangat indah.

Sendang Ratu Kenya sebenarnya dulu adalah gua yang dikenal angker di Wonogiri, banyak orang yang mencari pesugihan ke gua tersebut. Tetapi ketika misionaris Katolik datang ke daerah tersebut, misionaris tersebut mendatangi dan mendoakan gua tersebut. Akhirnya keluarlah mata air dari goa dan dipercaya mendatangkan banyak berkat seperti menyembuhkan penyakit atau mukjizat lain.

Aku sendiri selalu menyempatkan diri datang ke Sendang setiap menjenguk nenekku ke Wonogiri. Karena selain tempatnya sunyi dan sejuk, cocok sekali sebagai tempat berdoa, pemandangannya juga luar biasa indah.

Kami naik dua motor, aku dengan Ibuku dan Titin seorang diri. Setelah menyusuri jalan menanjak yang cukup terjal, sampailah kami di tempat parkir Sendang yang dipayungi dengan pohon hijau nan rindang. Untuk orang yang tidak berani berkendara melewati jalan menanjak tersebut, warga sekitar berbaik hati meminjamkan lahannya untuk tempat parkir, tetapi dengan ijin terlebih dahulu tentu saja.